Program pengembangan peternakan di negara-negara berkembang umumnya ditujukan untuk mengintensifkan produksi ternak, akan tetapi program belum dapat berjalan dengan lancar karena berbagai macam masalah sehubungan dengan proses produksi ternak itu sendiri. Kendalanya bukan hanya dari segi teknis potensi genetik yang rendah, suplai makanan, pengendalian kesehatan ternak, tingkat tata laksana pemeliharaan; melainkan juga segi infra-struktur dan sosial‑ekonomis. Di masa lampau, program pengembangan peternakan di daerah tropik mempergunakan strategi dan teknologi pemuliaan dari daerah subtropik seperti impor bangsa-bangsa sapi perah exotik, program recording (pencatatan) produksi susu, inseminasi buatan, dan progeny testing. Program-program tersebut telah terbukti tidak cocok dengan proses produksi ternak di daerah tropik, sehingga hasilnya tidak nyata. Akibat dari semua itu maka aktivitas dalam pemuliaan ternak mendapat prioritas yang kecil, dimana umumnya ditekankan pada perbaikan pakan, manajemen, kontrol penyakit serta aspek yang sehubungan dengan infra-struktur. Perbaikan kondisi lingkungan seringkali pertama-tama dituntut sebelum perbaikan mutu genetiknya dilakukan, sebab ada anggapan bahwa “ternak dapat menampilkan potensi genetiknya. hanya bila di bawah kondisi lingkungan yang sesuai”.
Penulis |
Sucik Maylinda , Ahmad Furqon |
Penerbit |
Media Nusa Creative |
Tahun Terbit |
2021 |
Edisi |
2 |
Halaman |
136 hal. |
ISBN |
- |