Budi daya ikan di tambak menjadi pilihan setelah budi daya udang terus-menerus mengalami kegagalan. Buku ini membahas komoditas budi daya bandeng, beronang, kakap, kerapu, dan nila, yang kesemuanya merupakan ikan bernilai jual tinggi. Ikan-ikan ekonomis tersebut merupakan ikan yang dapat dipelihara secara intensif di tambak, termasuk tambak-tambak terlantar atau "tambak parkir". Ikan-ikan tersebut dapat dipelihara secara intensif, dengan penerapan padat penebaran yang tinggi, pemberian pakan optimal, dan input teknologi seperti penggunaan kincir dan pompa air. Budi daya ikan secara intensif dapat meningkatkan produksi lebih tinggi daripada sistem budi daya ekstensif (tradisional). Resiko budi daya ikan di tambak juga lebih kecil dibandingkan udang, baik dalam penerapan pola tebar gilir maupun hanya budi daya ikan sebagai komoditas tunggal. Dengan input teknologi, produksi tambak dapat ditingkatkan hingga 500 % dibanding sistem ekstensif. Pembahasan di dalam buku ini dititikberatkan pada pemilihan lokasi untuk tambak, pembuatan tambak, teknik pemeliharaan ikan secara intensif di tambak, pengelolaan kualitas air, dan penanggulangan hama dan penyakit.