Di abad 21, kecepatan menjadi kata kunci di segala aktivitas manusia mulai dari kecepatan transportasi, kecepatan informasi, kecepatan transaksi, sampai kecepatan pengambilan keputusan. Semua itu memerlukan energi karena secara termodinamika energi sebanding dengan kuadrat kecepatan. Jika peningkatan kecepatan dua kali energi yang diperlukan menjadi empat kali lipat. Untuk kecepatan lebih tinggi diperlukan energi yang jauh lebih tinggi. Di awal milenia ke tiga ini semua aktivitas manusia mengalami peningkatan tajam sehingga konsumsi energi melonjak secara eksponensial. Di sisi lain ketersediaan energi konvensional sudah hampir tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut. Akibatnya sumber energi akan menjadi rebutan bangsa-bangsa di dunia. Sesuatu yang diperebutkan berpotensi menjadi sumber konflik. Negara yang kuat akan mendominasi akses ke energi sedangkan yang lemah tidak akan kebagian energi. Lebih jauh lagi, pemakaian energi konvensional secara besar-besaran sangat merusak lingkungan melalui gas rumah kaca pemicu pemanasan global dan pencemaran udara. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus mampu memberi keadilan akses ke energi sekaligus membuat lingkungan yang ramah, bersih dan sehat.
Penulis |
Prof. Ir. I.N.G. Wardana, M.Eng., Ph.D |
Penerbit |
Media Nusa Creative |
Tahun Terbit |
2021 |
Edisi |
1 |
Halaman |
222 hal. |
ISBN |
- |